Di saat dunia larut dalam hangatnya pelukan keluarga, para santri  memilih hangatnya pelukan ilmu.
Di saat rumah-rumah dipenuhi gelak tawa, para santri duduk bersimpuh di hadapan warisan para ulama, Kitab Bulughul Maram, adalah lentera yang menuntun langkah menuju kemuliaan.

Mereka bukan hanya belajar, Mereka sedang menanam jejak di langit.
Malam Mereka bukan gelap, tapi penuh cahaya dari huruf-huruf yang menghidupkan hati.
Setiap halaman yang mereka telaah, adalah doa yang diam-diam naik ke langit.

Mereka  bukan tertinggal dari dunia, Mereka sedang mendahului zaman. Ketika orang lain terlelap dalam kenyamanan, Mereka terjaga dalam perjuangan. Dan kelak, ketika fajar datang, namamu akan disebut dalam barisan cahaya.

Setiap Selasa malam, ketika sebagian besar anak-anak menikmati waktu bersama keluarga, para santri yatim dan dhuafa di Pondok Tahfidz Ashabul Jannah memilih jalan yang berbeda—jalan ilmu. Di bawah cahaya lampu yang temaram, mereka larut dalam pembelajaran kitab Bulughul Maram, sebuah karya klasik yang menjadi rujukan penting dalam ilmu fikih dan hadis.

Pembelajaran ini dipandu langsung oleh Ust. Ihsan Ismail, S.H., yang dengan kelembutan dan ketekunan membimbing para santri memahami makna di balik setiap teks.

Bagi para santri, momen ini bukan sekadar belajar. Ini adalah waktu untuk mendekatkan diri pada warisan keilmuan para ulama, menyerap nilai-nilai adab, dan memperkuat tekad untuk menjadi penerus cahaya di tengah masyarakat.

Dengan penuh syukur, di balik semangat para santri yang larut dalam setiap pembelajaran, ada sosok-sosok dermawan yang senantiasa hadir, tangan-tangan kebaikan yang tak terlihat, namun sangat terasa—menyediakan kebutuhan pendidikan, pemondokan, dan kenyamanan hidup bagi para santri yatim dan dhuafa yang sedang meniti jalan ilmu.

Ya  Allah balas setiap kebaikan mereka dengan keberkahan yang tak terputus.

Ya Allah Jadikan setiap rupiah yang mereka dermakan menjadi amal jariyah yang terus mengalir, dan setiap doa yang mereka panjatkan dikabulkan dengan limpahan rahmat.

Ya Allah  Jadikan hidup mereka dipenuhi ketenangan, keluarga mereka Sakina Mawad Wa rahmah, dan kelak mereka dipertemukan kembali dengan pahala dari ilmu yang terus tumbuh di hati para santri.

Satu komentar

  1. Agung
    08/19/2025 pukul 9:29 am

    Alhamdulillah amin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *