Di Pondok Tahfidz Ashabul Jannah Gowa, kemandirian bukan sekadar konsep—ia tumbuh nyata di tanah, di hati, dan dalam setiap langkah para santri. Ustadz Rasman, sosok yang dikenal sederhana namun penuh visi, menggagas program ekonomi pondok dengan semangat membangun karakter dan keterampilan hidup. Sebagai Kepala Bidang Ekonomi, beliau tak hanya mengatur kebutuhan harian pondok, tapi juga menanamkan nilai-nilai kerja keras dan syukur kepada para santri,yang memang  mereka yang berlatar belakang yatim dan dhuafa.

Salah satu kegiatan yang menjadi buah dari gagasan beliau adalah penanaman ubi jalar di lahan pondok. Meski luasnya belum seberapa, hasil panen kali ini sungguh menggembirakan. Ubi-ubi tumbuh besar, sehat, dan siap dipanen oleh tangan-tangan kecil yang penuh semangat. Santri kelas 7 SMP ITB, ditemani langsung oleh Ustadz Rasman dan Kak Rizal, turun ke kebun dengan wajah cerah. Mereka belajar bukan hanya cara menanam, tapi juga bagaimana sabar, telaten, dan bersyukur atas setiap hasil yang Allah berikan.

Setelah panen, sebagian hasil diolah menjadi cemilan sederhana: ubi goreng hangat yang dinikmati bersama di gazebo pondok. Di sana, di bawah rindangnya pepohonan dan semilir angin, para santri duduk melingkar, berbagi tawa dan cerita. Momen itu bukan sekadar makan bersama, tapi menjadi ruang kebersamaan yang menguatkan jiwa. Pendidikan di pondok ini memang menyentuh banyak sisi—di kelas mereka belajar ilmu formal, di masjid mereka menghafal Al-Qur’an, dan di kebun mereka belajar hidup.

Program ekonomi mandiri ini adalah bagian dari pendidikan holistik yang dijalankan pondok. Ustadz Rasman percaya bahwa santri harus tumbuh sebagai pribadi yang kuat, mandiri, dan berakhlak mulia. Dengan dukungan para ustadz lainnya, pondok terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendidik secara menyeluruh—menggabungkan ilmu, iman, dan keterampilan hidup. Setiap kegiatan dirancang untuk membentuk karakter, bukan hanya kecerdasan.

Kami menyampaikan terima kasih yang tulus kepada para donatur yang telah menjadi bagian dari perjalanan ini. Setiap panen, setiap senyum santri, adalah buah dari kebaikan yang para dermawan titipkan. Semoga keberkahan terus mengalir, dan Pondok Tahfidz Ashabul Jannah Gowa menjadi ladang amal yang tumbuh subur, menghidupi harapan dan masa depan anak-anak bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *