
Selasa, 16 sepetember 2025, pukul 7.30 WITA, Seragam putih abu menggantikan gamis putih mereka, menandai waktu untuk pendidikan formal bagi para santri. Di lantai dua masjid beratapkan seng, ruang sederhana namun penuh makna menjadi tempat belajar, hari itu pembelajaran bahasa Arab/(mahfudzot) untuk kelas 7, kelas 8 Pembelajaran hadits, dan untuk kelas 9 di isi oleh pembejaran Bahasa Indonesia, Bangku-bangku kayu tertata rapi, menghadap panorama kota Makassar yang memukau, seolah menjadi saksi bisu semangat para santri dalam menuntut ilmu.

Pembelajaran bahasa Arab berlangsung dengan antusiasme tinggi. Meski ruang belajar ini bersifat multifungsi—menjadi tempat menghafal Al-Qur’an, berbuka puasa, hingga melepas lelah setelah aktivitas harian dan kenyamanan tetap terjaga. Para santri menunjukkan kedisiplinan dan rasa syukur yang mendalam, menjadikan keterbatasan sebagai pemicu semangat, bukan penghalang. Suasana belajar yang hangat dan penuh kekhusyukan menjadi bukti bahwa ilmu dapat tumbuh di mana saja, selama ada niat dan dukungan yang tulus.
Keutamaan mempelajari bahasa Arab sangatlah besar dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda: “Cintailah bahasa Arab karena tiga hal: karena aku orang Arab, Al-Qur’an berbahasa Arab, dan bahasa penghuni surga adalah Arab.” (HR. Thabrani).

Bahasa Arab bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga kunci memahami wahyu dan memperdalam ibadah. Dengan mempelajarinya, para santri tidak hanya membuka pintu ilmu, tetapi juga mendekatkan diri kepada Al-Qur’an dan sunnah secara lebih mendalam.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para dermawan dan donatur yang telah bersama-sama membangun fasilitas belajar di pondok ini. Dukungan bapa ibu dan donator serta dermawan bukan sekadar materi, tetapi cahaya yang menerangi jalan para santri menuju masa depan yang lebih baik. Semoga amal kebaikan ini menjadi jariyah yang terus mengalir, dan Allah balas dengan keberkahan yang berlipat ganda. Terima kasih telah menjadi bagian dari perjuangan ini.
