
Rabu, 27 Agustus 2025, menjadi momen penting bagi para santri kelas 8 SMP ITB Bollangi Pondok Tahfidz Ashabul Jannah Gowa. Dengan mengenakan seragam putih yang bersih dan hati yang penuh semangat, mereka mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sebagai bagian dari evaluasi pendidikan nasional.

ANBK bukan sekadar ujian; ia adalah cermin dari proses panjang pembentukan karakter, literasi, dan daya nalar. Di balik angka dan grafik, ada wajah-wajah muda yang menatap masa depan dengan harapan. Mereka bukan hanya peserta, tapi pejuang sunyi yang membawa nama pesantren, keluarga, dan cita-cita dalam setiap klik dan jawaban.
Salah satu santri mengungkapkan dengan lirih, “Saya belajar bukan hanya untuk nilai, tapi agar bisa menjawab hidup dengan ilmu.” Kalimat itu lahir dari malam-malam panjang, ketika kantuk harus dikalahkan demi memahami bacaan, menyusun logika, dan mengasah hati. ANBK menjadi panggung kecil tempat mereka membuktikan bahwa belajar sungguh-sungguh adalah bentuk syukur, bukan beban. Di pesantren, belajar bukan hanya tentang akademik, tapi tentang adab, tentang kesungguhan yang menjadi bekal hidup.

Keutamaan belajar sungguh-sungguh terpancar dalam disiplin harian mereka. Dari bangun sebelum fajar hingga menghafal di sela waktu, santri-santri ini menanamkan nilai bahwa ilmu adalah cahaya, dan kesungguhan adalah jalannya. ANBK, dalam konteks ini, bukan sekadar evaluasi, tapi penegasan bahwa pendidikan berbasis karakter dan spiritualitas mampu berdialog dengan sistem nasional. Mereka tidak hanya siap diuji, tapi juga siap memberi makna.
Di balik layar komputer, ada kisah yang tak tertulis: santri yang dulu gagap teknologi kini menjadi pembelajar mandiri; yang dulu ragu kini percaya diri. ANBK menjadi saksi bahwa perubahan itu mungkin, asal ada niat dan bimbingan.

Dan ketika ANBK usai, bukan nilai yang paling diingat, tapi prosesnya. Peluh, doa, dan semangat yang menyatu dalam ruang ujian itu menjadi kenangan yang membentuk jiwa. Di balik angka, ada cerita. Di balik asesment, ada santri. Dan di balik ANBK, ada harapan bahwa pendidikan di pesantren mampu bersinar, bukan hanya di ruang ujian, tapi di kehidupan yang lebih luas.
Kami haturkan terima kasih yang tulus kepada para donatur yang telah menjadi bagian dari perjuangan ini.
Doa Kami Untuk Bagi Bapak/Ibu dermawan,
Yaa Allah balas dengan cahaya kebaikan dak keberkahan yang tak pernah redup di hidupnya . bagi para dermawan yang telah menyalakan lentera di hati para santri.
Ya Allah Jadikan setiap kebaikannya menjadi naungan di kiamat, dan para santri ini menjadi saksi hadapan-Mu. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.