Cahaya pagi dan lantunan ayat suci menemani para santri yatim dan dhuafa Pondok Tahfidz Ashabul Jannah Gowa, duduk bersila di atas hamparan karpet hijau. Mengenakan pakaian putih bersih dan peci yang rapi, mereka menyimak dengan khusyuk bacaan Juz 1 yang dilantunkan oleh teman seangkatan mereka. Para pengasuh membimbing dengan kelembutan namun penuh ketegasan. Ini bukan sesi belajar, ini adalah sima’an, tradisi mulia yang menghidupkan Al-Qur’an dalam hati dan ruang.

Sima’an bukan hanya tentang mendengar bacaan Al-Qur’an. Ia adalah bentuk ibadah yang menghidupkan ruh, memperkuat hafalan, dan menanamkan adab terhadap Al Quran. Dalam suasana yang hening namun penuh getaran spiritual, setiap ayat yang dibaca menjadi doa, setiap jeda menjadi ruang tafakur. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” Maka di sinilah, di antara dinding mesjid dan cahaya yang menyusup dari jendela, kebaikan itu tumbuh dan bersemi.

Di balik lantunan ayat dan semangat para santri, tangan-tangan dermawan selalu hadir dan terasa. Dari sedekah yang tulus, dari zakat yang disalurkan dengan niat ikhlas, para santri ini bisa menghafal, belajar, dan beribadah tanpa beban dunia. Mereka yang memberi bukan hanya menyokong pendidikan, tapi juga menanam amal jariyah yang akan terus mengalir hingga akhirat. Semoga Allah limpahkan keberkahan, kesehatan, dan kelapangan rezeki kepada setiap donatur yang telah menjadi sebab hadirnya cahaya di hati para penjaga Al-Qur’an ini.

Untuk para dermawan, izinkan kami menyampaikan doa dari hati yang paling dalam: Semoga setiap rupiah yang bapa ibu abang kaka, titipkan menjadi pelita di dunia dan akhirat. Semoga anak-anak ini menjadi saksi amal Anda di hadapan Allah kelak. Karena dari tangan bapa ibu abang kaka, mereka bisa duduk di sini, membaca ayat demi ayat, menghafal dengan cinta, dan beribadah dengan tenang. bapa ibu abang kaka bukan hanya memberi, bapa ibu abang kaka sedang membangun generasi penjaga wahyu.

Terima kasih yang tak terhingga. Terima kasih atas kepercayaan, atas cinta yang bapa ibu abang kaka titipkan dalam bentuk dukungan. Di ruangan ini, di antara lantunan ayat dan wajah-wajah yang bersinar, nama bapa ibu abang kaka disebut dalam doa. Semoga Allah menjadikan bapa ibu abang kaka bagian dari keluarga besar Ashabul Jannah—di dunia dan di surga-Nya kelak. Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *