Gowar, 8 September 2025 — Suasana haru menyelimuti halaman Pondok Tahfidz Ashabul Jannah saat proses pembongkaran asrama kayu dimulai. Bangunan sederhana yang selama bertahun-tahun menjadi tempat bernaung para santri yatim dan dhuafa kini resmi dibongkar karena kondisi fisik yang tak lagi layak huni. Dinding-dinding lapuk, lantai papan yang mulai amblas, dan atap bocor menjadi alasan utama pondok mengambil langkah ini demi keselamatan para santri.

Pondok Tahfidz Ashabul Jannah dikenal sebagai lembaga pendidikan yang menggratiskan seluruh biaya pemondokan dan pembelajaran bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Di tempat ini, mereka tak hanya belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga dibina dalam akhlak, kedisiplinan, dan kemandirian. Selama ini, asrama kayu menjadi satu-satunya tempat tinggal mereka, meski jauh dari kata ideal. Dengan pembongkaran bangunan lama, para santri kini tinggal di ruang darurat seadanya, menunggu pembangunan hunian baru yang lebih aman dan nyaman.

Pihak pondok bersama para Dermawan dan Donatur  kini tengah menggalang dana untuk membangun asrama permanen yang layak huni. Bangunan baru dirancang agar mampu menampung puluhan santri dengan fasilitas dasar yang memadai, seperti kamar tidur, ruang belajar, dan kamar mandi serta ruang jemur pakaian “Kami tidak memungut biaya dari santri. Semua serba gratis. Maka untuk membangun kembali, kami sangat bergantung pada uluran tangan para dermawan,” ujar salah satu pengurus pondok.

Ajakan berdonasi, infaq, dan shadaqah pun disampaikan kepada masyarakat luas. Setiap kontribusi, sekecil apa pun, akan menjadi bagian dari amal jariyah yang terus mengalir. “Kami percaya, di luar sana banyak hati yang peduli. Bangunan ini bukan sekadar bangunan fisik, tapi simbol harapan bagi masa depan santri yatim dhuafa” tambahnya.

Seluruh pengurus dan santri mengucapkan terimakasih atas bantuan yang di berikan dan  mendoakan para dermawan dan donatur agar senantiasa diberi keberkahan, kesehatan, dan kelapangan rezeki. “Semoga Allah membalas setiap kebaikan dengan pahala yang tak terputus, dan menjaga rumah para dermawan sebagaimana mereka menjaga rumah ilmu bagi anak-anak yatim dan miskin,” tutup pengurus pondok dengan penuh harap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *